Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah menjelaskan ciri-ciri ilmu yang bermanfaat.

 Ilmu Bermanfaat والعلم النافع هو ما يزيد في خوفك من الله تعالى ويزيد في بصيرتك بعيوب نفسك ويزيد في معرفتك بعبادة ربك ويقلل من رغبتك في الدنيا ويزيد في رغبتك في الآخرة ويفتح بصيرتك بآفات أعمالك حتى تحترز منها ويطلعك على مكايد الشيطان وغروره Maksudnya: “Ilmu yang bermanfaat adalah yang akan menambah rasa takutmu kepada Allah, menambah kebijaksanaanmu dengan aib-aib dirimu, menambah rasa makrifat dengan beribadah kepada Tuhanmu, serta mengurangkan kecintaanmu terhadap dunia, dan menambah kecintaanmu kepada akhirat, membuka pandanganmu atas perbuatan burukmu, sehingga engkau dapat menjaga diri dari perkara tersebut, serta membebaskan dirimu dari tipu daya syaitan,” (Lihat Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali, Bidayatul Hidayah).  Berdasarkan pernyataan di atas, Imam Al-Ghazali menjelaskan tujuh ciri ilmu yang bermanfaat bagi sesiapa yang memilikinya: 1.  Menambah rasa takut kita kepada Allah SWT. 2.  Semakin menyedari aib dan kelemahan yang telah dilakukan. 3.  Bertambahnya makrifat kita kepada

Notes Habibie

 Bisa jadi saat kita sedang tertawa ria, ternyata kain kafan kita sudah ditenun. Bisa jadi saat kita merasa masih muda, tapi ajal kita sudah di depan mata. Bisa jadi saat kita sibuk mengejar dunia, ternyata ajal kita datang tiba-tiba. Bisa jadi saat kita sedang asyik bermaksiat, ternyata itu akhir dari kehidupan kita, Maka perbanyaklah mengingat kematian, karena dengan mengingat kematian akan banyak memberi manfaat : 1. Mengingat mati menjadikan seseorang bersegera untuk bertaubat, 2. Mengingat mati menjadikan hidup lebih qanaah, 3. Mengingat mati menjadikan seseorang bersemangat melakukan amal shalih. 4. Mengingat mati termasuk orang yang cerdas, karena ia akan segera mempersiapkan bekalnya. 5. Mengingat mati menjadikan seseorang jarang bersuka ria berfoya-foya. 6. Mengingat mati menjadikan seseorang segera melunasi hutangnya. 7. Mengingat mati menjadikan seseorang memperbaiki hubungannya dengan saudara, tetangga dan temannya. 8. Mengingat mati menjadikan seseorang lebih khusyu' d