Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

KIAT KIAT SHALAT KHUSYU

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Al Habib Umar bin hafidz . menyampaikan cara khusyu dalam shalat jika memenuhi 6 syarat, yaitu: 1. (Hudurul Qolb) Hadirnya hati. hadirnya hati harus di latih terus-menerus, bila hati kemana-mana paksa untuk kembali lagi, In Syaa Allah, hati akan terbiasa hudhur. 2. (Tafahhumul Ma’ani) Memahami arti atas apa yang kita katakan dan kita sedang lakukan. 3. (Al ijlal watta’dzhim ) Adanya rasa mengagungkan dan memulyakan kepada Allah SWT. Terkadang kita hadir hati, mengetahui arti, tapi tanpa pengagungan hal ini seperti seseorang yang memahami perkataan anak kecil yaitu tidak terlalu menghiraukannya. 4. (Al ijlal watta’dzhim ma’al Haibah) Hendaknya rasa memulyakan dan pengagungan tadi di iringi dengan rasa haibah (kewibawaan). Haibah: Rasa takut yang timbul karena rasa mengagungkan. Takut sholat kita tidak di terima oleh Allah. 5. (ar-Roja’) Kuatnya harapan bahwa sholat kita di terima oleh Allah juga menjadi sebab dekatnya kita pada Allah sert

5 Nasehat Habib Ali Bin Muhammad al-Habsyi (Pengarang Maulid Simthud Duror)

Agar Selamat Dunia dan Akhirat 1. Berhati-hatilah dalam memilih kawan dan teman, mengingat pergaulan itu amat besar pengaruhnya dalam kehidupan dan membentuk kepribadian seseorang. 2. Berpegang teguhlah pada thoriqoh para ulama terdahulu. Bersungguh-sungguh dalam bertakwa kepada Allah baik dalam keadaan sendirian maupun dalam keramaian sebaga bekal utama dalam mengarungi kehidupan ini, dan juga tekunlah dalam menuntut ilmu yang bermanfaat serta tinggalkanlah kebiasaan dan pola hidup yang tidak berguna. 3. Ketahuilah adanya pertemuan-pertemuan di dalam majelis dzikir dan majelis ilmu itu bisa membawa kemanfaatan dan kebaikan yang besar pada umat manusia. Dan ketahuilah bahwa perkumpulan kita dalam suatu majelis dzikir dan ilmu berada dalam pengawasan junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ. Melalui perkumpulan semacam itu cahaya ilahiyah akan memancar kepada siapapun, baik yang dekat maupun yang jauh, baik bagi mereka yang taat maupun yang bermaksiat, baik yang alim maupun yang jahil. Orang yang

SYAFI'I,IMAM (2)

NASEHAT  (KESATU) 1. "Bila kau tak mau merasakan lelahnya belajar, maka kau akan menanggung pahitnya kebodohan" (Imam Syafi'i) 2. "Jangan cintai orang yg tidak mencintai Allah, kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu" (Imam Syafi'i) 3. "Barangsiapa yang menginginkan husnul khatimah, hendaklah ia selalu bersangka baik dengan manusia" (Imam Syafi'i) 4. "Doa disaat tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran" (Imam Syafi'i) 5. "Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat" (Imam Syafi'i) 6. "Siapa yang menasehatimu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-benar menasehatimu. Siapa yang menasehatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu" (Imam Syafi'i) 7. "Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafan sedang di tenun" (Imam Syafi'i) 8. "Jadikan akhirat dihatimu, dunia ditanganmu dan kematian dipelupuk matamu" (Imam Syaf

TUJUH PESAN KIAI MAHRUS ALI LIRBOYO

  KH Mahrus Ali Lirboyo, almaghfurlah, dikenal sebagai pejuang Islam di Jawa Timur. Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri, dikenal sebagai pejuang kemerdekaan di masa Revolusi Indonesia (). Kepada umat Islam, Kiai Mahrus Ali berwasiat penting sebagai berikut: 1. Orang berumah tangga kalau ingin sukses itu kuncinya menghormati istri. 2. Orang kalau Ingin hidup mulia hormati orang tua, khususnya ibu. 3. Ingat kalau kamu jadi pemimpin, tolong hindari 2 masalah yaitu : - Pertama, jangan sampai kamu mata duitan. - Kedua, jangan sampai kamu tergoda perempuan. Kalau bisa bertahan dari dua hal ini Insyaa-Allah kamu bakal selamat. 4. Nabi Sulaiman itu sukses dalam 90 tahun dan Nabi Nuh sukses dalam waktu 900 tahun. Tetapi di dalam Al-Qur'an yang disebut ulul 'azmi adalah Nabi Nuh. Ini menunjukan perjuangan dilihat dari kesulitan, bukan dari jumlah murid. 5. Orang yang mempunyai ilmu sambil di riyadlohi dengan yang tidak di riyadlohi itu hasilnya beda. Riyadlohi yang paling utama adalah isti

SABAR DAN SYUKUR SEBAGAI JALAN TAWAKAL

   Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Wahai anakku, hendaklah engkau mempelajari ilmu dan bersikap ikhlas sehingga engkau bersih dari perangkap dan tali kemunafikan. Carilah ilmu karena Allah Azza wa Jalla, bukan karena makhluk atau karena dunia. Dan, ciri pencari ilmu karena Allah adalah, engkau merasa takut kepada Allah ketika datang perintah dan larangan-Nya. Engkau merasa takut dan hina di hadapan-Nya. Lalu, bersikap rendah hati terhadap makhluk tanpa membutuhkannya. Tidak berambisi terhadap apa yang mereka miliki. Dan, bersahabatlah di jalan Allah, dan bermusuhanlah di jalan Allah. Sebab, persahabatan bukan di jalan Allah adalah permusuhan. Keteguhan selain di jalan Allah adalah kehancuran. Serta, pemberian bukan di jalan-Nya akan terhalang. Rasulullah SAW bersabda, Iman itu terdiri dari 2 bagian; satu bagian sabar dan satu bagian syukur. Jika kau tak bersabar atas cobaan dan tidak mensyukuri nikmat, berarti kau bukan orang yang beriman. Sebab, di antara hakikat Islam adala