SABAR DAN SYUKUR SEBAGAI JALAN TAWAKAL

  


Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Wahai anakku, hendaklah engkau mempelajari ilmu dan bersikap ikhlas sehingga engkau bersih dari perangkap dan tali kemunafikan. Carilah ilmu karena Allah Azza wa Jalla, bukan karena makhluk atau karena dunia. Dan, ciri pencari ilmu karena Allah adalah, engkau merasa takut kepada Allah ketika datang perintah dan larangan-Nya. Engkau merasa takut dan hina di hadapan-Nya. Lalu, bersikap rendah hati terhadap makhluk tanpa membutuhkannya. Tidak berambisi terhadap apa yang mereka miliki.


Dan, bersahabatlah di jalan Allah, dan bermusuhanlah di jalan Allah. Sebab, persahabatan bukan di jalan Allah adalah permusuhan. Keteguhan selain di jalan Allah adalah kehancuran. Serta, pemberian bukan di jalan-Nya akan terhalang. Rasulullah SAW bersabda, Iman itu terdiri dari 2 bagian; satu bagian sabar dan satu bagian syukur.


Jika kau tak bersabar atas cobaan dan tidak mensyukuri nikmat, berarti kau bukan orang yang beriman. Sebab, di antara hakikat Islam adalah berserah diri kepada Allah. 

Allah SWT berfirman, Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menyediakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka, (QS 65; 2-3)


Karena itu, berdoalah!


Ya Allah, hidupkanlah hati kami dengan tawakal kepada-Mu, dengan ketaatan kepada-Mu, dengan mengingat-Mu, dengan menyesuaikan diri kepada-Mu dan dengan kekuatan tauhid kepada-Mu. 


--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Fath Ar-Rabbanihttps://www.facebook.com/100075864965747/posts/134100199128812/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PESAN SAYYIDIL HABIB UMAR BIN HAFIDZ DI BULAN RAJAB

6 WASIAT WALI ABDAL"

NASEHAT  NASEHAT  Imam Al ’Aydarus