Ibnu Athaillah as-Sakandari
Ibnu Athaillah as-Sakandari 1 : Dunia dan Derita
Selama kau masih didunia, jangan heran dengan adanya penderitaan. Karena memang itulah sifat dunia dan karakter aslinya.
~ Ibnu Athaillah as-Sakandari
dikutip dari telegram link kitab aswaja
KEDUA
لَا يَكُنْ تأَخُّرُ أَمَدِ العَطاءِ مَعَ الإلْحاحِ في الدُّعاءِ مُوْجِباً لِيأْسِكَ. فَهُوَ ضَمِنَ لَكَ الإِجابةَ فيما يَخْتارُهُ لَكَ لا فيما تَخْتارُهُ لِنَفْسِكَ. وَفي الوَقْتِ الَّذي يُريدُ لا فِي الوَقْتِ الَّذي تُرْيدُ
(صفقات رابحة 72)
Jangan sampai tertundanya karunia Allah kepadamu, setelah engkau mengulang-ulang doamu, membuatmu putus asa. Karena Dia menjamin pengabulan doa sesuai dengan pilihan-Nya, bukan pilihanmu dan pada waktu yang diinginkan-Nya bukan pada waktu yang engkau inginkan
[Ibnu Athaillallah As Sakandari رحمه الله]
KETIGA
قال ابن عطاء الله السكندري :
ومما جرّبناه فصحّ أن من أراد قضاء حوائجه ودفع مصائبه فليرفع الأمر إلى الله تعالى قبل أن يُعلم به الناس، هكذا عادة الله تعالى مع من يتعلق به أول مرّة، فاعمل على ذلك فإنه الكبريت الأحمر والفرج القريب
📚 تقريب الأصول للسيد زينى دحلان صحـ ١٠٨
Syaikh Ibnu Atho'illah dawuhaken:
“Termasuk sesuatu yang sudah kami coba dan berhasil, bahwa siapa yang ingin terkabul hajatnya dan tertolak musibahnya maka laporkanlah perkara itu pada Allah Ta'ala sebelum memberitahukannya pada orang lain. Begitulah 'adatulLah Ta'ala bagi orang yang bergantung (cecekelan; jawa) pada-Nya pertama kali. Maka amalkanlah itu, sebab yang demikian merupakan Al-Kibrit Al-Ahmar dan Al-Farojul Qorib.”
لا تستغرب وقوع الأكدار مادمت في هذه الدار، فإنها ما أبرزت إلا ما هو مستحق وصفها وواجب نعتها
Selama kau masih didunia, jangan heran dengan adanya penderitaan. Karena memang itulah sifat dunia dan karakter aslinya.
~ Ibnu Athaillah as-Sakandari
dikutip dari telegram link kitab aswaja
KEDUA
لَا يَكُنْ تأَخُّرُ أَمَدِ العَطاءِ مَعَ الإلْحاحِ في الدُّعاءِ مُوْجِباً لِيأْسِكَ. فَهُوَ ضَمِنَ لَكَ الإِجابةَ فيما يَخْتارُهُ لَكَ لا فيما تَخْتارُهُ لِنَفْسِكَ. وَفي الوَقْتِ الَّذي يُريدُ لا فِي الوَقْتِ الَّذي تُرْيدُ
(صفقات رابحة 72)
Jangan sampai tertundanya karunia Allah kepadamu, setelah engkau mengulang-ulang doamu, membuatmu putus asa. Karena Dia menjamin pengabulan doa sesuai dengan pilihan-Nya, bukan pilihanmu dan pada waktu yang diinginkan-Nya bukan pada waktu yang engkau inginkan
[Ibnu Athaillallah As Sakandari رحمه الله]
KETIGA
قال ابن عطاء الله السكندري :
ومما جرّبناه فصحّ أن من أراد قضاء حوائجه ودفع مصائبه فليرفع الأمر إلى الله تعالى قبل أن يُعلم به الناس، هكذا عادة الله تعالى مع من يتعلق به أول مرّة، فاعمل على ذلك فإنه الكبريت الأحمر والفرج القريب
📚 تقريب الأصول للسيد زينى دحلان صحـ ١٠٨
Syaikh Ibnu Atho'illah dawuhaken:
“Termasuk sesuatu yang sudah kami coba dan berhasil, bahwa siapa yang ingin terkabul hajatnya dan tertolak musibahnya maka laporkanlah perkara itu pada Allah Ta'ala sebelum memberitahukannya pada orang lain. Begitulah 'adatulLah Ta'ala bagi orang yang bergantung (cecekelan; jawa) pada-Nya pertama kali. Maka amalkanlah itu, sebab yang demikian merupakan Al-Kibrit Al-Ahmar dan Al-Farojul Qorib.”
- DIKUTIP DARI TELEGRAM LINK KITAB ASWAJA
Komentar
Posting Komentar