Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

DZUN NUN AL MISHRI

 TIGA TANDA KEIKHLASAN 🎓 Dzun Nun al-Mishri rahimahullah berkata : Ada tiga perkara yang merupakan tanda keikhlasan : 1. Tetap merasa sama antara pujian dan celaan orang lain (tidak gila pujian, pent). 2. Melupakan amalan kebaikan yang dulu pernah diperbuat. 3. Mengharap balasan amal hanya di akhirat. 📚 at-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur'an, karya an-Nawawi, hlm. 51. قال ذو النون المصري رحمه الله :  ثلاث من علامات الإخلاص :  1) استواء المدح والذم من العامة . 2) نسيان رؤية الأعمال . 3) اقتضاء ثواب العمل في الآخرة . 📚 التبيان في آداب حملة القرآن للنووي، ص. ٥١ ✍🏼 مجموعة رياض الجنة 📃 Majmu'ah Hikmah Salafiyyah  dikutip dari grup wa dakwah muslim 3

LUKMANUL HAKIM

 قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ: ثَلَاثَةٌ لَا يُعْرَفُونَ إِلَّا فِي ثَلَاثَةِ مَوَاطِنَ، لَا يُعْرَفُ الْحَلِيمُ إِلَّا عِنْدَ الْغَضَبِ، وَلَا الشُّجَاعُ إِلَّا فِي الْحَرْبِ إِذَا لَقِيَ الْأَقْرَانَ، وَلَا أَخَاكَ إِلَّا عِنْدَ حَاجَتِكَ إِلَيْه (حلية الأولياء وطبقات الأصفياء 7/389) Lukmanul Hakim menasehati putranya, “Ada tiga perkara yang tidak diketahui kecuali di tiga keadaan, sikap santun di saat marah, sikap pemberani di saat perang berhadapan dengan teman, dan teman yang sejati di saat engkau butuh kepadanya.” SUMBER LINK KITAB ASWAJA TELEGRAM RABU 071020 PUKUL 18.47

ABU SULAIMAN

 قال أبو سليمان الداراني رحمه اللّٰه : إذا كانت الآخرة في القلب جاءَت الدنيا تزحَمها وإذا كانت الدنيا في القلب لم تَزْحَمها الآخرة لأنَّ الآخرة كريمة والدنيا لئيمة. 📙صفـة الصفوة (٤/٤٤٣) Imām Abu Sulaimān ad-Dārāniy rahimahuLlāh berkata: Ketika akhirat ada di dalam hati seseorang, datanglah dunia mendesaknya (agar pergi menjauh dari dalam hati). Dan ketika dunia ada di dalam hati seseorang, akhirat tak akan datang mendesaknya. Karena akhirat itu mulia, sedangkan dunia itu hina. SUMBER LINK KITAB ASWAJA TELEGRAM RABU 071020 PUKUL 18.39 0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 Abu Sulaimān Ad-Dārāni berkata : لأهل الطاعة في ليلهم ألذّ من أهل اللهو بلهوهم ...  ولولا الليل ما أحببت البقاء في الدنيا  “Sungguh bagi Ahli ketaatan, malam yang mereka lalui lebih lezat daripada orang yang lalai dengan kelalaiannya, kalau bukan karena waktu malam, aku tidak betah berlama-lama hidup di dunia”  (Shifatus Shafwah) SUMBER LINK KITAB ASWAJA TELEGRAM RABU 07102

QATADAH

 قَالَ قَتَادَةُ رَحِمهُ الله : إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَدُلُّكُمْ عَلَى دَائِكُمْ وَدَوَائِكُمْ فَأَمَّا دَاؤُكُمْ: فَالذُّنُوبُ، وَأَمَّا دَوَاؤُكُمْ فَالِاسْتِغْفَــارُ 📚 جامع العلوم والحكم /٤١٥ 📚 Imām Qatādah rahimahuLlāh berkata: "Sesungguhnya al-Qurān ini menunjukkan kepadamu tentang penyakitmu dan obatnya. Adapun penyakitmu adalah dosa² yang kau lakukan, sedangkan obatnya adalah memohon ampun kepada Allāh Ta'ālā". SUMBER LINK KITAB ASWAJA TELEGRAM RABU 071020 PUKUL 18.36

HATIM AL ASHOM

 قال حاتم كان يقال العجلة من الشيطان إلا في خمس : 1- إطعام الطعام إذا حضر الضيف  2- وتجهيز الميت إذا مات  3- وتزويج البكر إذا أدركت 4- وقضاء الدين إذا وجب  5- والتوبة من الذنب إذا أذنب 📚 حلية الأولياء، ج ٨ ، ص ٧٨ 📚 Imām Hātim al-Ashomm berkata: "Dikatakan bahwa ketergesaan itu datangnya dari setan, kecuali kesusu dalam 5 hal : • Memberi jamuan makan apabila tamu telah hadir, • Mengurus jenazah apabila telah meninggal, • Menikahkan gadis jika telah mendapatkan calonnya, • Melunasi hutang apabila telah jatuh temponya, • Bertaubat apabila ia berbuat dosa". SUMBER LINK KITAB ASWAJA TELEGRAM RABU 071020 PUKUL 18.34

IBNU TAYMIYAH

  MUTIARA KESATU NASEHAT SYAIKH IBNU TAIMIYAH TERHADAP GANGGUAN ORANG LAIN Syaikh Ibnu Taimiyah Rahimahullah memberikan beberapa nasehat untuk bersabar ketika menghadapi gangguan orang lain, diantaranya beliau mengatakan : Dengan mengikrarkan bahwa Allah-lah yang menciptakan perbuatan para hamba-Nya; baik geraknya, diamnya, bahkan keinginannya. Maka, apapun yang dikehendaki Allah pasti terjadi, sebaliknya yang tidak Dia kehendaki takkan terjadi. Sehingga tidak ada satupun partikel di alam ini bisa bergerak, baik di alam yang atas maupun di alam yang bawah, kecuali atas izin dan kehendak-Nya. Jadi semua hamba itu hanyalah alat. Maka, lihatlah kepada Dzat yang menjadikan manusia itu mengganggumu, jangan kau lihat kelakuan (buruk) mereka terhadapmu; niscaya kamu akan menjadi tenang, tidak galau, tidak pula sedih” (Jami’ul Masa’il, 1/168). Intinya, ketika Anda disakiti orang lain, maka ingatlah bahwa tindakan dia itu adalah bagian dari ciptaan Allah, ia tidak akan terjadi melainkan setelah