SUFYAN BIN UYAINAH
MUTIARA PERTAMA
قال سفيان بن عيينة رحمه الله: لا يمنعن أحدكم من الدعاء ما يعلمه من نفسه، فإن الله تعالى أجاب شر المخلوقين إبليس إذ {قال أنظرني إلى يوم يبعثون. قال إنك من المنظرين} [الأعراف: ١٤ـ ١٥].
📚 الأذكار، ص ٦١٠ 📚
Imām Sufyān bin 'Uyainah rahimahuLlāh berkata:
"Janganlah sekali-kali perbuatan dosa salah satu diantara kalian, itu menghalanginya untuk berdo'a.
Karena sesungguhnya Allāh Ta'ālā telah mengabulkan do'anya makhuk yang paling buruk, iblis, ketika ia memohon:
"Yā Allāh, tangguhkanlah (kematianku) sampai hari manusia dibangkitkan".
Lalu Allāh Ta'ālā berfirman kepada Iblīs:
"Sesungguhnya engkau termasuk orang yang diberi tangguh".
MUTIARA KEDUA
مَنْ رَأَى أَنَّهُ خَيْرٌ مِنْ غَيْرِهِ فَقَدِ اسْتَكْبَرَ، وَذَاكَ أَنَّ إِبْلِيسَ إِنَّمَا مَنَعَهُ مِنَ السُّجُودِ لِآدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ اسْتِكْبَارُهُ
(حلية الأولياء 7/271)
Siapa yang memandang dirinya lebih baik dibandingkan orang lain, maka dia telah bersikap sombong, dan lantaran itulah iblis tidak mau sujud kepada Nabi Adam
[Sufyan bin Uyainah رحمه الله]
MUTIARA KETIGA
Siapa yang maksiatnya berangkat dari dorongan syahwat, besar harapan untuk bertaubat, karena sesungguhnya Nabi Adam pernah berbuat maksiat karena dorongan syahwat kemudian diampuni. Dan jika maksiatnya berangkat dari kesombongan, dikhawatirkan pelakunya mendapat laknat, karena sesungguhnya iblis bermaksiat lantaran sombong, kemudian dilaknat
[Sufyan bin Uyainah رحمه الله]
MUTIARA KEEMPAT
أَوَّلُ الْعِلْمِ الِاسْتِمَاعُ، ثُمَّ الْفَهْمُ، ثُمَّ الْحِفْظُ، ثُمَّ الْعَمَلُ، ثُمَّ النَّشْرُ
(شعب الإيمان 3/284)
Ilmu itu berawal dari memperhatikan, kemudian memahami, kemudian menghafal, kemudian mengamalkan, dan kemudian menyebarkan
[Sufyan bin ‘Uyainah رحمه الله]
MUTIARA KELIMA
MUTIARA KEENAM
MUTIARA KETUJUH
MUTIARA KEDELAPAN
MUTIARA KESEMBILAN
MUTIARA KESEPULUH
MUTIARA KESEBELAS
MUTIARA KEDUABELAS
MUTIARA KETIGA BELAS
MUTIARA KEEMPAT BELAS
MUTIARA KELIMA BELAS
Komentar
Posting Komentar