Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
RENUNGAN HIKMAH PENUH MAKNA
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani qaddasallahu sirrahu mengatakan: “Celakalah Engkau! Engkau membutuhkan sesuap makanan, engkau kehilangan sesuatu yang remeh, atau engkau mengalami hinaan terhadap kehormatanmu—dan bagimu itu sudah berarti kiamat! Engkau memprotes terhadap Allah. Engkau menuruti nafsu kemarahanmu dengan memukuli isteri dan anak-anakmu. Engkau mengutuk agamamu dan Nabimu. Seandainya engkau seorang yang berakal sehat, salah satu dari orang-orang berjaga dan sadar, niscaya engkau akan menahan lidahmu di hadapan Allah. Engkau akan memandang semua tindakan-Nya sebagai berkah untuk kemanfaatan dan kepentinganmu.
Engkau harus selalu ingat laparnya orang-orang yang kelaparan, telanjangnya orang-orang yang tak mempunyai pakaian, sakitnya orang-orang yang sakit, dan nestapa orang-orang yang terpenjara. Dengan demikian, engkau akan lebih memandang remeh cobaan-cobaan dan penderitaan yang kau alami sendiri. Engkau harus ingat akan ilmu yang dimiliki Allah tentang dirimu, perhatian-Nya terhadap kesejahteraanmu, dan takdir yang telah ditetapkannya bagimu.
Dengan begitu, engkau akan merasa malu di hadapan-Nya. Manakala hal-hal menjadi sangat sulit bagimu, engkau harus merenungi dosa-dosamu, berpaling darinya dan bertobat, dan berkata kepada diri rendahmu: “Karena dosamu, Tuhan Yang Maha Benar telah membuat hidup menjadi sulit bagimu. Jika engkau bertobat atas dosa-dosamu dan melaksanakan kewajibanmu, Tuhan akan menganugerahkan kepadamu jalan keluar dari setiap masalah dan setiap kesulitan yang sangat rumit;
sebagaimana Dia telah mengatakan: “Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan mempersiapkan jalan keluar baginya, dan Dia akan memberikan rezeki kepadanya dari sumber-sumber yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupkan (keperluan)-nya,” (QS 65:2-3)."
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Jala Al-Khathir
Komentar
Posting Komentar